Laut yang Tenggelam (The Drown Sea) terpilih sebagai salah satu film dokumenter (dari Indonesia) yang akan diputar dan turut berkompetisi di Yamagata International Documentary Film Festival (YIDFF) 2007, untuk kategori “New Asian Currents”.
Pada YIDFF 2007, ada dua film dokumenter dari Indonesia yang turut berkompetisi. Selain Laut yang Tenggelam (The Drown Sea), satu film lainnya adalah Bermain di Antara Gajah-Gajah (Playing Between Elephans) yang disutradrai oleh Aryo Danusiri (2007).
YIDFF 2007 akan berlangsung di Kota Yamagata, Jepang, pada 4―11 Oktober 2007.
Sinopsis
Akibat sedimentasi yang terus-menerus, Laguna Sagara Anakan yang terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Nusakambang-an, mengalami pendangkalan. Dari tahun ke tahun, luas Sagara Anakan kian menyempit.
Bentang alam pun berubah. Wilayah yang tadinya lautan, perlahan berubah menjadi daratan: tanah timbul pun terus bermunculan, membentang, dan sebagian di antaranya menempel di sepanjang Pulau Nusakambangan yang selama ini lebih dikenal sebagai “pulau penjara”.
Masyarakat Kampung Laut yang hidup di sekitar Sagara Anakan yang merupakan masyarakat nelayan, sebagian di antaranya kemudian mulai beralih profesi menjadi petani: bertani, “nunut nandur” di tanah timbul yang dulunya adalah laut tempat mereka menyandarkan hidup.
Di balik kecemasan akan pertanyaan, tanah timbul itu milik siapa; tak hentinya pula mereka berjuang demi mewujudkan sebuah harapan: tanah yang tadinya laut itu kelak akan bisa menjadi milik mereka.
Sutradara Yuslam Fikri Ansari (Yufik) — Produser Moh Syafari Firdaus — Co-produser Hapsari Puspitaningsih — Produser Pelaksana Moh Syafari Firdaus, Hapsari Puspitaningnih — Riset Siti Fikriyah, Dhini Yulietta Sari — Kameramen Suherman, Yufik — Editor Moh Syafari Firdaus, Yufik
Produksi 2006, Komunitas Perfilman Intertekstual (KoPI) bekerja sama dengan Kantor Bantuan Hukum (KBH) Purwokerto dan Masyarakat Ujung Alang, Kampung Laut, Sagara Anakan.
Durasi 94 menit — Bahasa Indonesia, Jawa, Sunda — Subtitel Indonesia, Inggris
²²²
Tentang Yamagata International Documentary Film Festival
Yamagata International Documentary Film Festival adalah festival film dokumenter bertaraf internasional yang diselenggarakan di prefektur Yamagata, Jepang. Festival ini diadakan pertama kali tahun 1989, dan sejak itu rutin diadakan setiap 2 tahun sekali, biasanya pada awal musim gugur.
Yamagata International Documentary Film Festival saat ini dianggap sebagai salah satu festival film dokumenter paling terkemuka di dunia. Setiap penyelenggaraan festival ini, panitia menerima ribuan karya dari berbagai negara.
New Asian Currents (NAC)
NAC adalah salah satu kategori di dalam Yamagata International Documentary Film Festival yang menampilkan karya-karya film dan atau video para pembuat film dokumenter muda di Asia. Pemenang dalam kategori ini akan menerima penghargaan Ogawa Shinsuke dan Awards of Excellence. Panitia festival tahun ini telah memilih 20 karya dokumenter dari 664 karya dokumenter yang masuk sebagai kandidat pemenang kategori ini.
²²²
9 komentar
Wah, asyik brur. gimana caranya agar aku bisa nonton? Eh, minal aidin walfaidzin. Hapunten samudayaning kalepatan…
Selamat buat KOPi..
Uz, kamu jadinya ikut berangkat ke jepang gak?
thx, budi.
akhirnya jadi, berangkat bareng yufik.
Selamat datang di dunia kegelisahan, dokumenter. Selamat atas kemenangannya !
Salam, tonnytrimarsanto
terima kasih.
semoga kegelisahan senantiasa
akan terus berbuah kreativitas.
Yufikk as yuslam… kamu dulu anak smp pgii BDg angkatan 1988 bukan?
Proficiat, man!
Finally found what you’re looking for, eh?
Gue link ya.
Cheers!
apa ya??
apa ya??